Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpukau oleh Taman Laut 17 Pulau Riung

Kompas.com - 26/10/2012, 08:57 WIB

KOMPAS.com - Tahun 1995, Ngada di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur sempat masuk dalam tentative list UNESCO sebagai world heritage karena masyarakatnya memiliki kebudayaan yang menarik dan khas. Selain tradisi masyarakat desa tradisionalnya yang memukau, daya tarik alam juga merupakan sebuah selipan pelengkap yang dimilikinya. Salah satu yang memukau dari alam Ngada adalah Taman Laut 17 Pulau Riung.

Taman Laut 17 Pulau Riung merupakan gugusan pulau-pulau yang besar dan kecil terhampar memanjang dari Toro Padang di sebelah barat hingga Pulau Pangsar di sebelah Timur. Keseluruhan dari pulau-pulau tersebut hampir tidak dihuni oleh manusia. Lokasi Taman Laut 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung yang meliputi lima desa, yaitu: Sambinasi, Nangamese, Benteng Tengah, Tadho dan Lengkosambi.

Untuk tiba ke sini dapat ditempuh melalui jalan bukit berliku dan aspal sempit yang naik turun. Terkadang, pengunjung harus menepis rasa ngeri merayap jalanan di tepi jurang. Akan tetapi, apa yang menunggu di sana nantinya adalah keelokan yang memukau sanggup membuai siapa pun.

Riung masih tersembunyi dari keramaian. Hanya wisatawan mancanegara tanpa kemeja yang masih sering terlihat hilir mudik di kota kecil ini. Mereka nampaknya baru setengah jalan menikmati agenda petualangan di salah satu taman laut terbaik di Flores.

Sungguh jauh mereka dari kampung halaman di negeri empat musim sana. Tapi keramahan penduduk yang polos membuat suasana seperti di lingkungan mereka yang lebih lengang, tak seperti Jakarta atau Surabaya, apalagi Bali.

Sekilas, Riung seperti kota kecamatan yang tak mau disentuh keramaian. Nyatanya, memang demikian karena akses yang begitu jauh dan menantang, melewati bukit berlipat-lipat yang juga hampir melebihi kata “memukau”. Di salah satu bagian perjalanan menuju Riung dari Bajawa di tepi selatan, kerumunan bukit tundra hijau yang ditumbuhi beberapa pohon lontar seolah kue ulang tahun, memberi sensasi saat bahagia itu terasa.

Masyarakat pesisir pantai Riung dihuni masyarakat Oting Bajo yang sebagian besar terkenal sebagai penghuni lautan di Nusantara. Mereka tak banyak memperlihatkan diri selain di lingkungan perumahan di tepi pantai dan area dermaga Riung yang sunyi. Sebagian masyarakat lainnya bercocok tanam lahan kering dan juga membuka usaha homestay bagi pengunjung.

Di balik kesunyian dermaganya yang menjadi tempat berlabuhnya belasan perahu nelayan Bajo, terdapatlah kawasan wisata laut yang dikenal sebagai Tujuh Belas Pulau. Kawasan ini merupakan kumpulan pulau-pulau kecil yang terdiri dari 20 lebih pulau yang indah.

Nama “tujuh belas” digunakan agar mudah diingat karena nilai sakral 17 bagi negeri kita. Nama pulau-pulau yang ada di sini adalah: Pulau Ontoloe (terbesar), Pulau Pau, Pulau Borong, Pulau Dua, Pulau Kolong, Pulau Lainjawa, Pulau Besar, Pulau Halima (Pulau Nani), Pulau Patta, Pulau Rutong.

Berikutnya Pulau Meja, Pulau Bampa (Pulau Tampa atau Pulau Tembang), Pulau Tiga (Pulau Panjang), Pulau Tembaga, Pulau Taor, Pulau Sui dan Pulau Wire. Kawasan darat wilayah ini merupakan hutan kering dimana hampir seluruh pesisir pantainya ditumbuhi pohon bakau.

Apa fauna yang hidup di sini? Ada beragam hewan khas yaitu komodo, biawak timor, ayam hutan, musang, kera, landak, rusa timor, kuskus, buaya, elang, bluwok, bangau putih, burung nuri, tekukur, burung wontong atau burung gosong, dan kelelawar bangau hitam, dan burung perkici dada kuning.

Di bawah lautnya Anda akan menemukan mawar laut melambai-lambai memesona. Apa yang Anda nanti lihat itu sebenarnya merupakan kumpulan telur kelinci laut raksasa yang terikat oleh lendir dan membentuk rumbaian berwarna merah menyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com